Features Title Here. Consectetur adipisicing

Features Content Here. Sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat.

tekanan osmotik

Senin, 05 Mei 2014





PENGAPLIKASIAN TEKANAN OSMOTIK PADA INFUS

Jika seseorang memerlukan nutrisi dan injeksi cairan infus, maka tekanan osmotik cairan infus yang digumakan harus sesuai dengan tekanan osmotik darah (isotonik/isoosmotik). pada bab sifat koligatif larutan, osmolaritas adalah jumlah total milimol elektrolit dalam cairan infus. Hal ini berhubungan dengan tekanan osmotiknya. Pada pemberian infus, tekanan osmotik infus harus sesuai dengan tekanan osmotik darah. Sesuai dengan tingkat osmolaritasnya, infus dapat dibedakan menjadi tiga macam.

1.    Lautan Hipertonik
Jika tekanan dalam sel darah merah lebih besar daripada tekanan cairan infus (hipertonik), maka air dalam sel darah merah akan keluar, sehingga sel akan mengkerut. Cairan hipertonik adalah cairan infus yang osmolaritasnya lebih tinggi dibandingkan serum, sehingga “menarik” cairan dan elektrolit dari jaringan dan sel-sel ke dalam pembuluh darah yang mampu menstabilkan tekanan darah, meningkatkan produksi urin, dan mengurangi oedema (bengkak). Penggunaan kontradiktif dengan cairan hipotonik misalnya pada cairan Dextrose 5%, NaCl 45% hipertonik, Dextrose 5%+Ringer-laktat, Dextroe 5%+NaCl 0,9%, produk darah dan albumin.








2.    Larutan Hipotonik
Jika sebaliknya tekanan dalam sel darah merah lebih kecil daripada tekanan cairan infus, maka sel darah merah akan menyerap air sehingga dinding sel akan mengembang dan pecah. Cairan hipotonik adalah cairan infus yang osmolaritasnya lebih rendah dibandingkan serum (konsentrasi Na lebih rendah dibandingkan serum),sehingga larut dalam serum dan menurunkan osmolaritas serum itu sendiri. Maka menyebabkan cairan “ditarik” dari dalam pembuluh darah keluar ke jaringan sekitarnya sampai akhirnya mengisi sel-sel yang dituju. caira infus yang hipotonik digunakan pada keadaan sel yang mengalami dehidrasi, misalnya pada pasien cuci darah dalam terapi diuretik, juga pada pasien hiperglikemia (kadar gula darah tinggi) dengan ketoasidosis diabetik. Komplikasi yang membahayakan adalah perpindahan yang tiba-tiba cairan dari dalam pembuluh darah ke sel,menyebabkan kolaps kardiovaskuler dan peningkatan tekanan intrakranial (dalam otak) pada beberapa orang. Contoh cairan yang hipotonik adalah NaCl45% dan Dekstrosa 2,5%.

3.    Cairan Isotonik
cairan infuse yang osmolaritas (tingkat kepekatan) cairannya mendekati serum (bagian cair dari komponen darah), sehingga terus berada di dalam pembuluh darah. Bermanfaat pada pasien yang mengalami hipovolemi (kekurangan cairan tubuh, sehingga tekanan darah terus menurun). Memiliki risiko terjadinya overload (kelebihan cairan), khususnya pada penyakit gagal jantung kongestif dan hipertensi. Contohnya adalah cairan Ringer-Laktat (RL), dan normal saline/larutan garam fisiologis (NaCl 0,9%). Cairan sel darah merah mempunyai tekanan osmotik yang sama dengan larutan NaCl 0,9%. Dengan kata lain cairan sel darah merah isotonik dengan NaCl 0,9%. Jika sel darah merah dimasukkan kedalam larutan NaCl 0,9%, air yang masuk keluar dinding sel akan setimbang (kesetimbangan dinamis). Prinsip caiaran berpindah dari osmolatitas tinggi ke osmolaritas rendah.

Prinsip tekanan osmotik dalam penggunaan infus ini merupakan contoh penerapan sifat larutan koligatif di bidang kesehatan. Prinsip tekanan osmotik sebagai salah satu sifat koligatif larutan ditemukan oleh Jacobus Henricus van’t Hoff seorang pemenang nobel kimia tahun 1901 atas penelitiannya pada kinetic kimia tentang kesetimbangan kimia, tekanan osmotik, dan kristalografi.
Penelitiannya mengenai tekanan osmotik menunjukkan bahwa tekanan osmotik suatu larutan sebanding dengan konsentrasi dan suhu larutan tersebut. Rumus untuk membuktikan hal tersebut dilambangkan dengan “i”, yang olehnya didapatkan dengan berbagai cara perhitungan matematis. Temuan van’t Hoff mengenai tekanan osmotik ini disebut – sebut sebagai penelitian yang terlengkap dan terpenting dalam dunia ilmu pengetahuan alam.
Prinsip tekanan osmotik tidak hanya digunakan pada cairan infus. Minuman – minuman pengganti ion tubuh yang kini marak di kalangan masyarakat juga menggunakan prinsip ini sebagai dasar pembuatannya.
 

• http://kimiaunsps2.wordpress.com/2009/02/09/cairan-infus-intravena-intravenous-fluids/
• http://id.wikipedia.org/wiki/Jacobus_Henricus_van_%27t_Hoff

0 komentar:

Posting Komentar