PENGAPLIKASIAN TEKANAN OSMOTIK PADA
INFUS
Jika seseorang memerlukan nutrisi dan
injeksi cairan infus, maka tekanan osmotik cairan infus yang digumakan harus
sesuai dengan tekanan osmotik darah (isotonik/isoosmotik). pada bab sifat
koligatif larutan, osmolaritas adalah jumlah total milimol elektrolit dalam
cairan infus. Hal ini berhubungan dengan tekanan osmotiknya. Pada pemberian
infus, tekanan osmotik infus harus sesuai dengan tekanan osmotik darah. Sesuai
dengan tingkat osmolaritasnya, infus dapat dibedakan menjadi tiga macam.
1.
Lautan
Hipertonik
Jika
tekanan dalam sel darah merah lebih besar daripada tekanan cairan infus
(hipertonik), maka air dalam sel darah merah akan keluar, sehingga sel akan
mengkerut. Cairan hipertonik adalah cairan infus yang osmolaritasnya lebih
tinggi dibandingkan serum, sehingga “menarik” cairan dan elektrolit dari
jaringan dan sel-sel ke dalam pembuluh darah yang mampu menstabilkan tekanan
darah, meningkatkan produksi urin, dan mengurangi oedema (bengkak). Penggunaan
kontradiktif dengan cairan hipotonik misalnya pada cairan Dextrose 5%, NaCl 45%
hipertonik, Dextrose 5%+Ringer-laktat, Dextroe 5%+NaCl 0,9%, produk darah dan
albumin.
2.
Larutan
Hipotonik
Jika
sebaliknya tekanan dalam sel darah merah lebih kecil daripada tekanan cairan
infus, maka sel darah merah akan menyerap air sehingga dinding sel akan
mengembang dan pecah. Cairan hipotonik adalah cairan infus yang osmolaritasnya
lebih rendah dibandingkan serum (konsentrasi Na lebih rendah dibandingkan
serum),sehingga larut dalam serum dan menurunkan osmolaritas serum itu sendiri.
Maka menyebabkan cairan “ditarik” dari dalam pembuluh darah keluar ke jaringan
sekitarnya sampai akhirnya mengisi sel-sel yang dituju. caira infus yang
hipotonik digunakan pada keadaan sel yang mengalami dehidrasi, misalnya pada
pasien cuci darah dalam terapi diuretik, juga pada pasien hiperglikemia (kadar
gula darah tinggi) dengan ketoasidosis diabetik. Komplikasi yang membahayakan
adalah perpindahan yang tiba-tiba cairan dari dalam pembuluh darah ke
sel,menyebabkan kolaps kardiovaskuler dan peningkatan tekanan intrakranial
(dalam otak) pada beberapa orang. Contoh cairan yang hipotonik adalah NaCl45%
dan Dekstrosa 2,5%.
3.
Cairan
Isotonik
cairan
infuse yang osmolaritas (tingkat kepekatan) cairannya mendekati serum (bagian cair
dari komponen darah), sehingga terus berada di dalam pembuluh darah. Bermanfaat
pada pasien yang mengalami hipovolemi (kekurangan cairan tubuh, sehingga
tekanan darah terus menurun). Memiliki risiko terjadinya overload (kelebihan
cairan), khususnya pada penyakit gagal jantung kongestif dan hipertensi.
Contohnya adalah cairan Ringer-Laktat (RL), dan normal saline/larutan garam
fisiologis (NaCl 0,9%). Cairan sel darah merah mempunyai tekanan osmotik yang
sama dengan larutan NaCl 0,9%. Dengan kata lain cairan sel darah merah isotonik
dengan NaCl 0,9%. Jika sel darah merah dimasukkan kedalam larutan NaCl 0,9%,
air yang masuk keluar dinding sel akan setimbang (kesetimbangan dinamis).
Prinsip caiaran berpindah dari osmolatitas tinggi ke osmolaritas rendah.
Prinsip tekanan osmotik dalam penggunaan
infus ini merupakan contoh penerapan sifat larutan koligatif di bidang
kesehatan. Prinsip tekanan osmotik sebagai salah satu sifat koligatif larutan
ditemukan oleh Jacobus Henricus van’t Hoff seorang pemenang nobel kimia tahun
1901 atas penelitiannya pada kinetic kimia tentang kesetimbangan kimia, tekanan
osmotik, dan kristalografi.
Penelitiannya mengenai tekanan osmotik
menunjukkan bahwa tekanan osmotik suatu larutan sebanding dengan konsentrasi
dan suhu larutan tersebut. Rumus untuk membuktikan hal tersebut dilambangkan
dengan “i”, yang olehnya didapatkan dengan berbagai cara perhitungan matematis.
Temuan van’t Hoff mengenai tekanan osmotik ini disebut – sebut sebagai
penelitian yang terlengkap dan terpenting dalam dunia ilmu pengetahuan alam.
Prinsip tekanan osmotik tidak hanya
digunakan pada cairan infus. Minuman – minuman pengganti ion tubuh yang kini
marak di kalangan masyarakat juga menggunakan prinsip ini sebagai dasar
pembuatannya.
• http://kimiaunsps2.wordpress.com/2009/02/09/cairan-infus-intravena-intravenous-fluids/
• http://id.wikipedia.org/wiki/Jacobus_Henricus_van_%27t_Hoff
0 komentar:
Posting Komentar